Paha dijaman kira-kira 7-10 tahun lalu, kalau bisa dianalogikan seperti collectible items, langka, susah didapat. Kalaupun dapat, kemungkinan ga sengaja, kebetulan.
ada sebuah cerita,
tersebutlah sekelompok pemuda nongkrong di pinggir jalan. 10 tahun lalu, becak masih umum berkeliaran di jakarta.
lagi ngeriung gitu, tiba-tiba salah seorang dari pemuda itu tiba tiba berseru,
"wah, paha...! paha!" sambil menujuk ke arah becak yang berpenumpang perempuan yang sedang mendekat.
lantas tentu semaunya menengok kearah becak, memelototkan mata kearah penumpang perempuan tersebut.
tapi, penumpang perempuan tersebut, berpakaian normal, rok, menutup sampai betisnya.
terdengarlah suara-suara kecewa.
"mana paha!? bo'ong loe!!!"
"kaga!" seru si pemberi tahu membela diri, "tuh! paha tukang becaknya, keliatan khan!"
ada sebuah cerita,
tersebutlah sekelompok pemuda nongkrong di pinggir jalan. 10 tahun lalu, becak masih umum berkeliaran di jakarta.
lagi ngeriung gitu, tiba-tiba salah seorang dari pemuda itu tiba tiba berseru,
"wah, paha...! paha!" sambil menujuk ke arah becak yang berpenumpang perempuan yang sedang mendekat.
lantas tentu semaunya menengok kearah becak, memelototkan mata kearah penumpang perempuan tersebut.
tapi, penumpang perempuan tersebut, berpakaian normal, rok, menutup sampai betisnya.
terdengarlah suara-suara kecewa.
"mana paha!? bo'ong loe!!!"
"kaga!" seru si pemberi tahu membela diri, "tuh! paha tukang becaknya, keliatan khan!"
Nah, jaman sekarang, paha kaya' barang sale, diobral dimana-mana. Dari orang berumur sampe abg, dengan nyantainya pake hot pants, rok mini super pendek.
No comments:
Post a Comment