terucap sama sigit kalo dia bukan orang yang; memutuskan bahwa dia yang terakhir, hanya karena kesannya udah gak ada pilihan.
..masih pengen, melihat secercah, apakah masih ada pilihan laen.
banyak cerita konyol atau lirik lagu, seseorang berucap "kau lah yang pertama dan terakhir"
bagaimana keyakinan itu sampe segitunya?..
apakah ketika memilih, harus langsung tau bahwa dia yang terakhir.
bukannya sesuatu itu harus dijalanin, kemudian diambil keputusan.?.
bagaimana, keputusan yang diambil itu ternyata masih banyak yang bisa di amandemen?.. bagaimana kalau keputusan itu bukan hal yang tepat?..
kalo masih bisa diamandemen, berarti masih terbuka untuk pilihan tersebut diperbaiki,... entah dengan personal yang sama atau dengan personal laen.
tapi kalo ternyata keputusan tersebut adalah hal yang salah?
No comments:
Post a Comment